Ikhtiar Memperbaiki Kondisi : Operasi Laparascopy

Melanjutkan dari cerita itu

Akhir Agustus 2016 saya divonis kista endometriosis di ovarium kanan.

Ketika kita diberikan ujian, lantas sebaiknya kita segera menghadapi agar kita bisa cepat-cepat lulus.
Saya mengerti, ini sangatlah berat untuk kalian yang masih single seperti saya. Sebab tak jarang saya membaca komentar di forum-forum yang terkena kista usianya masih tergolong muda, membiarkannya karna takut untuk melakukan operasi atau karna takut belum menikah dan mungkin malu karena mengidap penyakit kista, jadi disimpen aja dulu sampai pada akhirnya baru ditangani ketika sudah menikah dan ingin memiliki momongan.
*ini harus sama-sama kita ubah*

Pesan untuk pemakanjalaners yang senasib sama saya, kita toss dulu lah.. hehe
kita merupakan orang-orang pilihan, yang diberi kepercayaan untuk menjalani cobaan ini.
Untuk yang masih muda, cobalah rajin-rajin periksakan diri kalo ngerasa ada yang nggak beres pada tubuh ini, bukankah ini merupakan suatu bentuk kesyukuran kita terhadap pencipta dengan merawat dan menjaga pemberianNya?
Jika sudah mengetahui apa penyakitnya, segeralah ditangani jangan ditunda-tunda maupun menyepelekan yang justru nantinya akan semakin memperburuk kondisi di kedepan hari. Semakin cepat ditangani semakin besar peluang untuk sembuh bukan??
Apapun pilihan yang kita ambil, pasti akan berpengaruh terhadap orang lain juga, baik itu merupakan keluarga maupun calon keluarga #eh padahal belom tau dimana keberadaannya. Tentu pastikan ajak Allah untuk berunding dalam mencari jalan keluarnya :)
Jangan khawatir jika dibilang orang akan sulit mempunyai anak, mempunyai ataupun tidak itu sama-sama merupakan ujian dariNya. Jalanin aja dulu hidup ini, tenang~ hidup ini cuma sebentar kok :) tugas kita adalah untuk taat padaNya. Nikmatin aja~
Memang kalau berbicara tentang "memiliki anak" adalah hal yang sangat krusial bagi orang-orang tertentu, pastikan pemakanjalaners menemukan pasangan yang sungguh menyayangi pemakanjalaners, karena ia pasti menerima kondisi tersebut dan berusaha bersama mencari jalan keluarnya. Perjalanan memang akan terasa lebih tidak mulus ketimbang orang wanita normal, dan pastikan pemakanjalaners menemukan partner ibadah yang se-visi dan se-misi.
oke kenapa gue jadi sok wise gini yaa~ back to topic


Okay,saya mencoba untuk menghadapinya dengan meminta bantuan dari dokter spesialis kandungan. Kebetulan rumah saya dekat dengan RS.Puri Cinere saya coba untuk datang kesana. Saya mencari jadwal dokter yang praktek, dan jatuhlah pilihan saya kepada dokter *boleh sebutin nama gaksih?* ketika itu, saya dicoba USG kembali. Dan benar memang adanya, di ovarium saya ada kista dengan diameter 8cm disebelah kanan.
Ketika saya bertanya baiknya bagaimana, beliau menyarankan untuk operasi. Saya diberikan waktu untuk berfikir selama 3 bulan lalu kembali lagi, dengan memberikan resep obat namanya "VISSANE" yang harus di konsumsi setiap hari agar tidak bertambah besar ukurannya.
Saya gak langsung minum obanya sih, hehe.. saya mencoba alternatif sendiri dengan membuat air rebusan daun sirsak *ngikutin orang-orang* dan setelah bosan kurang lebih semingguan, akhirnya saya mencoba minum obat yang saya beli kurang lebih 20 pil saja, selain harganya yang mahal (perkirakan satu pil itu 20ribu), saya juga ingin cepat-cepat saja ditangani. Kata dokternya 2 minggu sebelum operasi harus sudah berhenti mengkonsumsi obat.

Setelah dibilang harus diambil.. ya saya nurut, karna sebelumnya saya sempat baca kalo kista dibawah 4cm masih dalam batas wajar, kalau sudah lebih dari 4cm ya memang baiknya diambil.
Lanjutlah ke langkah selanjutnya saya tanya, mana yang cocok dengan kemampuan. Allah telah menjanjikan, tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan hambaNya. Dan saatnya saya berusaha mencari jalan keluar, semoga ini bisa membantu pemakanjalaners yang senasib sama saya, hehe

** HARGA? **
ini saya dapatkan saat bulan Okt 2016 yaa..
Di RS Puri Cinere untuk biaya operasi laparascopy sekitar kurang lebih 24Jt belum obat dan ruangan rawat inap. Harga yang cukup fantastis dan boombastis menurut saya, saat baru pertama kali nyari info. heu~ heu~ 
Secara saya tidak menggunakan asuransi. Karna saya lebih yakin dengan Sedekah dapat menjauhkan kita dari musibah ketimbang Asuransi yang membantu kita saat musibah, yah seperti lebih baik mencengah kan yaaa daripada mengobati, sperti itu juga saya menanggapi asuransi *mohon maaf, itu menurut saya. CMIIW*.

Kemudian saya disarankan untuk ke Rumah Sakit milik pemerintah jangan yang swasta, karna jelas swasta lebih mahal daripada negeri, pemakanjalaners sepakat?.

Saya mencoba survey harga ke RS TNI AL di Cilandak Marinir, memang lebih murah harganya, namun hati saya belum condong kesana.
Saya lanjut survey ke RSUP Fatmawati. Rumah Sakit dimana tempat saya dilahirkan heu~ heu~ jadi baper deh. Saya mencoba ke poli kebidanan untuk menanyakan harga, saya disuruh cari info ke bagian *entalah saya lupa namanya* di Ruang Inap teratai, saya coba ke teratai nanya harga tapi saya tidak mendapatkan hasilnya. Capek sendiri rasanya di lempar kesana kesini, kesabaran disini itu diuji banget.

Berhubung saya gak mau repot dan lain sebagainya, saya melarikan diri ke swastanya RS Fatmawati, istilahnya jalur eksekutif yaitu Griya Husada. Disana ada satpam yang ramah dan bagian informasi yang siap membantu, akhirnya saya gak perlu kelempar kesana kemari buat nanya harga doang. legaaa~
Dan dokter yang pernah saya konsultasikan di RS Puri Cinere juga tugas di RS Griya Husada, tambah legaaaa~
Apalagi saya sudah mantap pada dokternya karna sama-sama wanita. legaaaa~
Oiya untuk biaya di RS Griya Husada kurang lebih 23Jt yang harus kita persiapkan. Kurang lebih rinciannya sebagai berikut : Laparascopy + Pantologi Anatomi = sekitar 18Jt. Dan untuk persiapan operasi diperkirakan biayanya 3Jt-an. Persiapan operasi tersebut meliputi cek darah, rontgen troaks dan konsul-konsul apakah kita bisa dipersilahkan operasi atau ada catatan khusus.

huftt.. karna satu dan lain hal, yaitu saat saya ingin menandatangi pelaksanaan tindakan operasi. Saya membaca tulisannya laparatomi bukan laparaskopi, telah terjadi kesalahpahaman antara kami, mungkin pada saat itu saya kurang jelas untuk menyampaikan meminta di laparascopy. Akhirnya saya meminta untuk baiknya dibatalkan saja. *Maafkan saya*
Bersyukur juga pada saat itu saya teliti, kalo tidak yagimana lagi kalo sudah kebelek ya kan..
sekali lagi ingin mengingatkan, bawalah Allah SWT dalam setiap tindakan kita :)

Hingga pada endingnya saya beralih ke kota Surabaya, tepatnya di Graha Amerta. Sama seperti hubungan Griya Husada dengan RSUP Fatmawati. Graha Amerta merupakan bagian dari Rumah Sakit Umum Dr.Soetomo. Untuk biaya memang lebih murah, saya tidak tahu apakah karna perbedaan daerah, beda juga kan harganya.
Diperkirakan perawatnya adalah sekitar 15Jt-20Jt. Tidak jauh berbeda memang, range nya belasan hingga puluhan juta, apalagi operasi laparascopy memang 2x lipat lebih mahal dari operasi laparatomi.
Namun saya ingin mengucapkan banyak terimakasih untuk Pak Dokter spesialis K.fertilisasi *boleh sebutin namanya gak nih*, Pak dokter Anestesinya *boleh sebutin namanya juga gak nih* dan beserta para perawat yang membantu saya selama tindakan operasi, saya ucapkan terimakasih atas jasanya karna saya lihat di kwitansi pembayaran tertuliskan NIHIL(mungkin ini juga karena saya termasuk dalam keluarga dari dokter disana), jadi saya hanya perlu membayar biaya tindakan laparascopy, Pantologi Anatomi, obat bius dll sekitar kurang lebih 10jt. 
terimakasih.. terimakasih..
Alhamdulillah... terimakasih ya Allah.
Tapi cerita tentang biaya belum berakhir sampai disini, saya harus suntik tapros sebanyak 6x selama 6 bulan. Ya Allah,, biaya lagi ya :) hehe
Sekiranya sekali suntik kurang lebih 2Jt bisa kita kalikan 6bulan = 12Jt :)))) sesuatu ya Allah..
Mohon berikan hamba jalan keluarnya atas segala cobaan yang Engkau berikan yaRabb :) mohon hamba diberikan rezeki yang lebih yaAllah. Bukan hanya untuk pengobatan hamba, namun untuk berbagi dan berjuang dijalanMu.
Aamiiiinin bareng bareng yaaaa :D
(((ini tuh rasanya kayak mahasiswa ke pembimbing skripsi, bikin masalah sendiri dan diselesaikan sendiri dan berdua dengan pembimbingnya untuk meminta bantuan demi hasil yang luar biasah~))))

Sebenernya kalau berbicara uang ini sensitif, semoga tidak ada pihak yang tersinggung karna niat saya adalah berbagi untuk memberikan ancar-ancaran biaya yang perlu dipersiapkan oleh pemakanjalaners yang berniat mau laparaskopi juga. Namun untuk yang menggunakan asuransi saya kurang mengetahui prosesnya, tapi tenang saja, beberapa saya baca bahwa operasi laparascopy kista ini dapat di cover dengan bpjs ataupun asuransi lainnya. bahkan sampai ke proses suntik tapros juga di cover. Semoga segala urusan kita selalu dipermudah yaaa.. walau bagaimanapun jalannya :)


Bercerita tentang harga sudah, bercerita tentang operasinya dong de! sakit gak? Efeknya gimna?

Saya dijadwalkan untuk operasi pada haru Rabu 19 Oktober 2016.
Pada Pukul 07.00 WIB saya diminta sudah berada di Rumah Sakit.
Sehari sebelum operasi di laksanakan, saya diharuskan untuk berpuasa atau diet air dan kuras-kuras isi perut. *ini saya lakukan di rumah*
keesokan harinya, saya berangkat dari rumah ke RS *selama perjalanan gak tau saya bawaannya sedih, tidak lupa saya menghubungi orang tua untuk meminta restunya*. Setelah sampai di RS dan mengurus segala persiapan, saya dipanggil dan masuk ke ruang operasi. Sebelumnya saya diminta untuk mengganti baju dengan baju yang sudah dipersiapkan. bajunya unyu deh, warna merah jambu dengan motif polkadot dan tidak ketinggalan showercap dikepala. Setelah siap saya diajak ke ruangan *entah namanya ruang apa pastinya, mari kita sebut saja ruang pemulihan* disana saya disuruh istirahat sebentar, sebelum giliran saya untuk di operasi. Saya mulai dipasangkan infus. Subhanallah ya rasanya disuntik untuk infus itu. Rasanya kayak ada yang mengganjal ditangan, rasanya kemeng, saya mau pindahin tangan aja pake bantuan tangan satunya. Namun lama kelamaan jadi gak sakit sih. hehe biasa aja.
Kemudian saya dijenguk dokter anestesinya, ditanyain ada alergi obat gak, sebelumnya pernah operasi gak dan sebagainya. Saya akan diberikan bius total katanya, saya tidak tahu mengapa harus dibius total dan efeknya seperti apa pada saat itu. yang malah saya tanyakan pada saat itu dibiusnya dengan cara apa? suntik kah pak? saya takut suntik soalnya *rasanya pengen dibius pake saputangan aja gitu, hehe*. Apakah nanti saya bisa sadar lagi gak ya pak setelah dibius total, kalo saya gak bangun bangun gmna? yah, maklumin lah yaa orang parno...

Tibalah saat giliran saya, saya jalan berdua bersama ibu perawatnya ke ruang operasi. Seperti manusia pada dasarnya setiap langkah kaki selalu menyebut nama Allah, maklumlah ya, namanya manusia kalo lagi susah baru inget penciptaNya. Masuklah ke ruang operasi, dialam sudah ada 2 ibu-ibu perawat, saya kaget.. gak tau kenapa kaget aja hehe padahal gak dikagetin atau diapa apain, kayak kamu lagi ulang tahun trus masuk ke ruangan di teriakin surprise!! *maafkan kelebayan saya*. Setelah itu saya diminta berbaring di kasurnya, sebelah samping kanan saya ada alat besar dan diatasnya ada lampu operasi kurang lebih gambarnya seperti ini

Gambaran Operasi Laparascopy
Sambil dipersiapkan, saya di ajak ngobrol-ngobrol santai sapa para perawatnya tapi gak pake ngopi atau makan gorengan, hehe.. 
X: benar dengan Nona Ade Irawati, trus nyebutin alamat rumah dsb.
Y: Iya benar bu..
X: Masih Nona ya, belum menikah?
*Dokter Anestesi nyobain masker oksigen ke mulut saya, pas apa nggak nya, tapi belom dipasang dulu, trus gatau deh jari telunjuk kiri saya diapain*
Y: Iya buu.. *nada nada suara orang jomblo ngenes gitu dah* Mohon bantuannya ya buu.. *maksut ane bukan bantuan nyariin jodoh ya, tapi saya yakin ibunya paham, bahwa minta bantuan untuk penanganan operasinya*
*sambil dipasang untuk monitoring jantung, oleh dokter anestesi*
Z: mohon maaf yaaa, saya pasang di sebelah sini.. *sekitar bahu kanan*
Y: Iya dok, gapapa..
Z: Sebelah kiri juga *sekitar bahu kiri*
Z: Sama dibawah dada, mohon maaf yaa.. lengan baju sebelah kirinya dibuka dulu. * rada ribet ini, sebab diinfus juga di sebelah kiri*
dan mulialah alatnya berbunyi. *you knowlah~ bunyi tutut tututnya*  saya mengehela nafas panjang~ sambil nengok ke monitir di kanan atas kepala saya.
Y: Pyuuuuuh~
Z: Kenapa?
Y: Eh, enggak apa apa dok, saya cuma gak nyangka aja bisa ada diruangan ini :D hehe *lu kira lagi audisi pencarian bakat de?*
*sambil kedengeran perbincangan mereka, dokter ***** sudah siap belum, mau dibius sekarang !@#%@#$@#WW%$*
Z: nanti setelah operasi, jangan ditunda tunda ya menikahnya.
*karna penyakit gue ini yagitu, ilang kalo lagi hamil atau kalo sudah menopouse*
Y: Iya pak, kalau memang sudah waktunya. tidak ada yang bisa menunda. Cahilah~
X: Nanti undang-undang yaaa.. kalo nikah.
Y: Iya, InshaAllah bu.. kalo saya masih inget. hehee *dan sampai saat ini gue inget, tapi belom nyebar undangan. hmmm*
abis gitu gataudah.. saya sudah terbius kayaknya..

Melek-melek saya sudah kembali keruangan pemulihan yang tadi.
Alhamdulillah ya Allah aku melek lagi :))) hehe
Bersyukur, saat pertamakali melek tidak merasakan mual atau pusing keliyengan seperti di blogg mba-mba yang lainnya yang pernah saya baca, ternyata operasi tak semenegangkan yang saya kira.
Cuma bahu yang sebelah kanan rasanya pegel, menurut hasil googlingan saya ini merupakan efek masih tersisanya gas CO2 ditubuh. Saya merasa haus, laper, berasa kering banget kerongkongan dan emang bener laper karna kemarin seharian puasa dan dikuras kuras.
Saya bilang haus dan lafarr *gak jelas dan gak ada yang denger saya kayaknya.* hehehe..

Terus gak lama ada orang yang abis operasi juga, dia baru dipindahkan ke ruangan pemulihan tempat saya istirahat juga. Tepat sekali, di berada di sebelah saya.. saya melihat bagaimana dokter anestesi dan perawat lainnya memindahkan sang pasien ke kasur.. *dalem hati,oh begitu.. kasian ya yang mindahin saya tadi* Saya cuma bisa berdoa, semoga para tenaga medis ini selalu diberikan kesehatan agar bisa selalu membantu orang yang sakit. Yok, diaminun bareng-bareng~
Nah, kebetulan lagi banyak perawatnya, saya bilang saya haus dan lafar. Apakah infus saya gak jalan yaa.. kok saya laperan. hehe :D
Kemudian saya bilang, kalo saya mau ke Kamar Mandi untuk B-A-K. Perawatnya bilang pipis aja langsung gpp udah dipasang kateter. DEMIIII APAAAAAAAAH *dalem hati* sambil perawatnya nunjukin kateter gue, dan gue sekalian ngeliat perut yang abis di operasi. Hiks~ yaudahlahya nikmatin aja.. cuma saya bingung ini ntar ngelepasnya gimana, adakah derita yang harus saya tanggung lagi selain merasakan suntik..
Gak lama, pasien yang disebelah saya sadar. kami bercerita berdua. *ditulisin gak nih disini?* gausah deh. pokonya pertemuan kami, membuat saya makin melek.. tuhkan kamu itu gak sendirian.. banyak orang yang lebih berat ujiannya dari pada kamu, belum tentu kamu sanghup mengahadapinya. 
yayaya.. 
Gak lama juga, teh manis anget pun datang bersama roti. Masih dengan sambil kami bercerita.
**Kalo orang sakit mah yak, minum pake sedotan kan sedikit-sedikit. beda saya mah langsung abis separo. hahaha roti juga makannya kayak orang rakus. gak lama langsung raib itu roti. bener-bener gak kayak orang sakit dah tingkahnya.
Saya gak mau lama-lama juga diruangan itu, kasian yang nungguin saya diluar. Disana tidak terlihat ada jam cuma saya denger samar-samar dari ruangan sebelah, ada perbincangan, dokter *** sedang sholat. berarti waktu sudah menunjukkan siang. dan saya bergegas untuk pulang. YAK! Alhamdulillah infus pun dilepas :D yeaaaaay... dan saatnya ngelepas kateter.. gue disuruh tahan nafas nanti saat ditarik. Sakit rasanya dan lumanyan lama rasanya itu kateter pas ditarik 5 detikan kali ya gue tahan napas. :')

Abis gitu saya keruang ganti yang tadi, dan ke kamar mandi buat bersihin yah gitulah~ kemudian keluar deh dari ruang operasi.. yeaaaay
Operasi ini one day care, jadi abis operasi bisa langsung pulang. inilah salah satu kelebihan dari opersai laparascopy. selain itu aku milih laparascopy juga karna, kalo di laparatomi atau sayatan besar itu butuh waktu lama untuk pemulihan. kebayang kan kudu nunggu tahunan kalo mau hamil, soalnya nanti kan perutnya membeesar.. kalo jaitannya belom kering kan bahaya sist...
*oiya, setelah operasi ini, perjalanan pulang saya mengkonsumsi air degan ijo* dan habis itu istirahat, tidak lupa mengkonsumsi obat dari dokter.

** Masa Penyembuhan **
Tidak perlu bedrest total, 6 hari kemudian saya diminta kembali untuk perawatan luka pasca operasi (lepas jahitan) dan melihat video bareng saat operasi sambil dijelasin gitu sama dokternya :) dan saya disarankan untuk tapros selama 6x untuk mematikan jaringannya biar gak idup lagi. hmmmm
Jadilah saat itu tanggal 25 Oktober 2016 suntikan pertama tapros saya. katanya selama masa disuntik saya akan di skenariokan tidak haid, hanya suntikan pertama mungkin masih haid dan selanjutnya tidak. Namun, setelah disuntik itu saya haid langsung haid. memang jadwalnya saya haid sih. hehe tapi gak tau juga kalo itu efek dari suntikannya juga atau tidak. untuk efeknya, saya merasa lebih suka gerah, dan nafsu makan bertambah.
Saya perkirakan Maret 2017 merupakan bulan terakhir saya disuntik, hehe :') Semoga April atau Mei 2017 saya sudah menemukan partner ibadah sehidup sesurga :)) *cahilah~ kayak judul bukunya om Fadh* biar bisa langsung program gituh. semoga yah semoga~ namanya juga manusia, bisanya berencana, biar Allah SWT yang meng-acc.

Akhirnya, segala proses sudah saya laksanakan, semoga segala usaha yang saya lakukan sejauh ini tidak sia-sia :) terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu saya, mulai dari awal sampai akhir.

Selamat menunggu cerita kehidupanku selanjutnya...
Untuk yang ingin tahu tentang kista endometriosis bisa kesini 

Share:

14 comments

  1. adek😥 sabar yaa. selalu jaga pola makan yaa, jauhi junk food. sehat selalu�😗

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya ovy :)
      katakan tidak pada junkfood #eeh
      semoga ovy juga diberi kesehatan selalu yaa, enteng jodoh, rejeki lancar, dan panjang umur. *kayak orang ulang tahun*

      Hapus
  2. Mbak ade nanti april atau mei udah tau kan kudu ngehubungi fotografer mana �� hhe
    Semoga cepet pulih yaa mbak, maaf kemaren gabisa ikutan jenguk pas d surabaya ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. uhuk...
      hahahaha... iya fal iya.
      gak sekalian komen dibawah ini tambah cek ig kita kakak.. :V trusk kasi link.
      Aamiin, suwun fal.. semoga kamu sekeluarga juga sehat-sehat terus..

      Hapus
  3. semoga cepat sembuh mbak....

    dan semoga segera di pertemukan dengan jodohnya... :*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin...
      semoga yang doain juga cepet dipertemukan dengan partnernya yak..

      Hapus
  4. Haduh aku juga sebasib, deg2an mw laparaskopi. Baru djadwalin bulan depan, mudah2an dlancarkan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... semoga dilancarkan dan dimudahkan yaaa :D

      Hapus
  5. Halo Mba Ade. Thankyou sharingnya :)
    Aku msh degdegan buat operasi huhuu semoga kita cepet nikah yak biar penyakit kita sembuh natural ❤

    BalasHapus
  6. hallo mba arinfa...
    aamiin... semoga kita mendapatkan jodoh yg terbaik dariNya.
    selamat menjalankan operasi... moga dilancarkan. dan sehat segar bugar kembali ����

    BalasHapus
  7. Mbak ade, saya juga divonis kista ovarium 7 cm. Harus operasi. Operasi alporoskopi yg bagus dan berpengalaman baik di mana ya di Jakarta?

    BalasHapus
    Balasan
    1. maaf kak baru baca sekarang :')
      bagaimana kabarnya kak saat ini? semoga baik, dan sehat wal afiat yaa..

      Hapus
  8. Sekarang rasanya apa Mba? Haidnya sakitkah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. maaf kak baru balas, alhamdulillah saat haid tidak terasa sakit apa apa. berasa seperti normal.. saya malah jadi cuek berasa sembuh, ternyata pas di cek ada lagi.. huhuhu

      Hapus