Mendadak nge-Camp di Air terjun Dlundungan

Kita semua bukan orang-orang yang gila banget ama jalan.

Alhamdulillah, kita normal  yang menganut asas jalan hayo gak jalan yo gapopo.

Kalian mau tau kami kemana?

*sok apa banget deh lu dir, dari judul udah kebaca kalee*

Iyaps, absolutely kami ke Air Terjun Dlundungan. Tujuan awalnya bukan ke air terjun, tapi menurut pencetusnya (yahya&yusaq) tujuan awalnya adalah nge-camp alias pindah panggon turu (artinya: pindah tempat tidur). Aku dan Devi pun setuju. Kalian berempat saja(?) oh, tentu tidak kawan.. kamipun segenap mengajak warga penghuni lab kami sebut saja ENT (EEPIS NEWS&NETWORK TEAM) oke, aku belum pernah cerita tentang teman-temanku ini yaa

Hasilnya?

yah, kalian tau sendirilah~ gak ada yang berminat.

okelah, kita budal dewe (artinya : berangkat seadanya).

Yang paling utama, karna kita tujuan nge-camp. Otomatis kita harus nyewa tenda. Tenda pun disewa, rencananya kita gak perlu nyewa banyak banyak satu saja namun untuk beramai -ramai. Namun, karna kita masih menjunjung tinggi norma yang ada di Pancasila kita nyewa tenda yang kecil saja namun 2. sekiranya muat sampai 2-3 orang deh. 

Pada hari H-jam 

Rencananya mau berangkat jam 2 siang gtu tapi akhirnya berangkat abis ashar, udah gtu pas mau berangkat, di lab ada Mufa,Nanda, dan Abid. Sebelum berangkat kami pamitan dan mencoba mengajak untuk yang terakhir kali. melihat pendirian mereka yang mulai galau, langsung samber aja rayu rayu manja manja, apa yang menjadi alasan langsung kami tembak. entah berkendaraan atau kendaraannya, dsb. Akhirnya Nanda & Mufa pun budal (artinya:berangkat) yeaaaaay!! Abid? masih tetap dengan pendiriannya, jelaslah~

Yaudah deh, nungguin dua anak itu buat prepare.

Selama perjalanan, kami mampir di pom bensin, buat maghriban dan mampir di warung pinggir jalan buat makan. ketika sudah mau sampai ke daerah bukit perkemahannya, jalanannya tentunya mulai naik turun. Adegan lucupun terjadi saat motor Mufa tak mampu menanjak. Ekspresinya itu lhooo~ hehehe maap Muf. Ternyata mufa belum lihai mengendarai daerah yang likuk likuk menanjak menurun. tampaknya dia belum jago bermain api #eeeh bermain gigi.

Akhirnya, bertukaranlah Aku berboncengan dengan Nanda dan Mufa dengan Yahya, Devi?

kalo Devi masih setia dengan Yussaq. 

Sesampainya disana~

Jam 8 Malam, tepat banget kita nyampe langsung disambut hujan. Ya, kami langsung neduh di salah satu warung. Iya warung Mak Taji. Disana kamipun ngobrol tipis-tipis. Gak kerasa jam 9 malampun tiba, mau gak mau kita langsung nekat aja bangun tenda. Tak lama tenda jadi, hujanpun berhenti.

langsung tidur?

iya niatnya begitu, tapi kita malah kakean ngoceh didalem tenda. mana kedinginan pula. hehe..

Alhamdulillah saya mampu melalui dinginnya malam, namun ya gtu~ ngak nyenyak gegara kedinginan.

Duh, aku capek cerita :'D hehe kepanjangan dan gak penting pula. maaf.

Gambar 1. Bukit Perkemahan

Gambar 2. Penampakan Air Terjun Dlundungan

 Boleh cerita apa yang saya lihat?
Air terjunya, sungguh tanpa tipu tipu bagus Pakek bangeeeeeet...
bagian atasnya itu lhooo... dinding dinding bebatuannya kayak di rumah rumah yang di desain ada air terjunnya. aduh maaf saya gak bisa menggambarkan dengan baik.
pokoknya bagus deh, serasa private waterfall. abis nginep bangun pagi pagi liat beginian.

Gambar 4. Anak Cewe Pak Taji

Gambar 5. Anak Cowo Pak Taji

Gambar 3. Kartu Nama Mak taji

Gambar 5. Siap Kembali ke Akftifitas biasanya

Nb:
Masuk : Rp 10.000,-
Parkir di Air Terjun Dlundungan : Rp 3.000,-