Kaget yaa disapa pake salam. tumben-tumbenan da-ah gua.
Ini blog lama-lama bisa berubah genre deh. hehe :)
Sempat juga saya menyinggung kemapanan yang muncul dari proses riba. Gak semua orang mapan karena proses dengan riba sih. Cuma kali ini saya mau bahas tentang riba aja, kebetulan waktu itu saya pernah janji mau jelasin tentang riba. dan sekarang gausah balik bawa-bawa ttg kemapanan lagi! key~
Dari sekian orang yang saya tanya tentang riba, ternyata masih ada beberapa yang belum tau, dan ada yang sudah tau namun belum peduli~ dengan yang namanya si riba dan hukumnya, dan membenarkan sendiri tindakan riba. Seperti contoh berikut:
- Gak cuma rumah... cabe, jengkol, tomat juga ikutan naik. apakah alasan ini menjadikan halal?
- Iya juga sih, tapi masih bisa tinggal ditempat yang namanya rumah kan? ngontrak/nyewa/masih tinggal bersama keluarga gpp kan?
- Auk ah~ bodoamat. nyicil mikirin utang tiap mau tidur ama melek emang enak?*mulai pegel*
- Iya tau emang banyak, bukan rumah doang.. atau kendaraan doang.. orang ngeriba panci juga ada. hehehe *makin pegel*
Apa yang saya sampaikan disini bisa akan kedengeran pahit, bahkan lebih pahit daripada kopi tanpa gula, atau menyantap teh manis pake gorengan namun tanpa senyum manis si dia #eaa. Mungkin juga gak enak dibaca buat sebagian orang, tapi demi kebaikan dunia dan akhirat
), terutama yang masih terjerat dengan riba. saya minta maaf sebelum dan sesudah anda membaca ini.. maafkan saya ya
.
secara bahasa bermakna tambahan. Riba berarti menetapkan bunga/melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok, yang dibebankan kepada peminjam.
Macem-macem jenis riba ada banyak, kalo gue nulisin disini satu-satu bakalan panjang ceritanya dan guenya ribet sendiri. Langsung ke contoh praktek riba aja yak.
1. Orang minjem 1.000 tapi harus mengembalikan 1.500 (receh banget ya gue nyontohinnya.hehe)
2. Orang minjem 2.000 mengembalikannya tetap 2.000 tapi harus mijitin sejam/bantu cuci-cuci piring *gubrak*
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا الرِّبَا أَضْعَافًا مُضَاعَفَةً ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
3. Misalnya lagi, (A) minjem 20jt buat nyekolahin anaknya, si pemberi pinjaman (B) gak mau memberikan uang cuma-cuma yakan... secara orang ngutang masa kini itu, kalo ditagih dianya yang lebih galak (//.\\) haha. Trus (A) menawarkanlah kontrakannya sebagai jaminan/gadaian/pelicin biar si (B) mau meminjamkan uangnya *butuh banget nih ceritanya si (A)* Si (B) akhirnya luluh deh, mau minjemin dengan meminta imbalan penghasilan kontrakannya perbulan buat dia, sampe uang yang (A) pinjem dibalikin, balikinnya sih tetep 20jt tapi si (B) juga dapet perbulan hasil dari kontrakan milik si (A). *uang tiap bulannya itu riba*
4. Orang beli permen, tapi ngutang.. bayarnya besok-besok-besoknya lagi. Trus yang jual nagih utangnya dong~ kan udah jatuh temponya sesuai janji. trus si yang ngutang belom bisa bayar, trus dikenain denda deh gegara nunda-nunda.**kalopunyautangsegerabayaryak!
Dan.. masih banyak yang lainnya contoh praktek riba.
Emang apasih bahayanya riba? Gue fine-fine aja tuh.
Aseli, serem-serem deh, orang kalo nulis tentang riba. moga tulisan saya ini gak kalah seremnya ya #eh. hahahah :D
« اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ » . قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ ، وَمَا هُنَّ قَالَ « الشِّرْكُ بِاللَّهِ ، وَالسِّحْرُ ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِى حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ ، وَأَكْلُ الرِّبَا ، وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ ، وَالتَّوَلِّى يَوْمَ الزَّحْفِ ، وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلاَتِ
"Jauhilah tujuh dosa besar yang akan menjerumuskan pelakunya dalam neraka." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apa saja dosa-dosa tersebut?" Beliau mengatakan, " (1) menyekutukan Allah, (2) sihir, (3) membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan alasan yang dibenarkan, (4) memakan harta anak yatim, (5) memakan riba, (6) melarikan diri dari medan peperangan, (7) menuduh wanita yang menjaga kehormatannya (bahwa ia dituduh berzina)"" (HR, Bukhari)
Perlu kita ketahui,
riba adalah termasuk dosa besar. Tau gak dosa besar itu apa hukumannya? Kekal di Neraka. Ini bukan kata saya lhoo.. tapi, Allah yang berfirman:
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لا يَقُومُونَ إِلا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَى فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ وَمَنْ عَادَ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (٢٧٥) يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ وَاللَّهُ لا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ (٢٧٦
"
Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri (
dari kuburnya ketika dibangkitkan)
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena (tekanan) penyakit gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli itu sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barang siapa mendapatkan peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya, dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barang siapa yang mengulangi (mengambil riba), maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah(
meniadakan berkahnya harta riba. namun mengembangkan harta yang telah dikeluarkan untuk sedekah atau melipat gandakan pahalanya serta memberkahi harta itu).
Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran(
menghalalkan riba/kufur nikmat) dan bergelimang dosa". [Al Baqarah/2: 275-276]
Rasulullah pun melaknat orang yang beriba.
Serem dah, kalo kita diperangi sama Allah dan RasulNya.
لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- آكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat pemakan riba (rentenir), orang yang menyerahkan riba (nasabah), pencatat riba dan dua orang saksinya." Beliau mengatakan, "Mereka semua itu sama." (HR. Muslim)
adayangnanayajugakalokerjadibankgimanadong..
maafsayagakbisajawab..yatidak
silahkandipikirkanlagihadistdiatastadi.
spasierror
Udah, saya gak mau banyak cerita-cerita serem. Tapi sekarang mikirnya gimana solusinya aja ya, agar kita kembali disayang Allah dan RasulNya.
Kalo sudah terlanjur ngeriba gimana?
1. Taubat (Menyadari kesalahan, mohon ampunan, meninggalkannya, dan berjanji tidak akan melakukannya lagi)
Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
“
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut)
jika kamu orang-orang yang beriman.” [Al-Baqarah/2: 278]
2. Bebaskan diri dari riba. Lunasi transaksi yang berbau riba, misal punya hutang ini ono, langsung lunasin pada saat ini juga, secepat yg kita bisa.
Jangan dibiarin, nanggung... tunggu sampe lunas aja. emang kita yakin usia kita akan cukup?
gapunya biaya buat ngelunasin sekarang? - jual apa yang kamu punya.
belum bisa nutupin segala transaksi riba kamu? - pinjam ke saudara atau kemana kek.
lah ngutang lagi dong namanya? - tapi kan, tanpa riba ngutangnya :p *jangan menutup dosa, dengan membuka dosa lagi*
Yaa.. kalo mau tinggalin aja semuanya, biarkan si pemberi pinjaman kamu, menggambil semua harta benda yang kamu utangin. tinggalkan~ tinggalkanlah~ ikhlaskanlah~ bersabarlah~ mulailah dari nol~ kayak pom bensin. hehe lagian juga, berkahnya harta benda itu udah diilangin sama Allah.
Tentunya mintalah pertolongan Allah untuk jalan keluarnya.
Buat apa enak-enak di dunia, kalo kamu di akhirat di bakar-bakar >.<
Kadang nafsulah yang menggoda kita, seolah-olah dunia ini harus kita miliki untuk kita nikmati.
إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا
...... karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.[An-Nisa'4:76]
*jangan sampe kalah sama tipu daya syaitan! kalo kita kalah berarti kita lebih lemah dong, dari tipu dayanya.Ingat_jadikan_sabar_dan_sholat_sebagai_penolongmu.
spasi_rusak_ngadat-ngadat.
Padahal masih banyak cara lain andai kita mau bersabar. Konsepnya bukan kaya atau miskin tapi lapang atau sempit. Sebenarnya hal ini bisa diterapkan untuk kepemilikan seperti rumah, kendaraan, gadget, atau benda-benda dunia lainnya.
Kalo jalan kaki capek, ya naek sepeda.
Capek juga naek sepeda, ya naek motor.
Gamau panas-panasan naek motor? ya naek angkot.
Tetep aja panas naek angkot dan bikin malu? ya~ naek uber, grabcar, gocar dan car car laennya.. *
eeeh nyebut merk dagang*
|
Gambar nyomot dari Google |
Jadi, walaupun harta yang dihasilkan dari praktek riba ini kelihatannya semakin bertambah dan bertambah, namun pada hakikatnya kosong dari barakah dan pada akhirnya akan sedikit. Bahkan, bisa habis sama sekali. Yaiyalah, emang dikira siapa yang ngasih rejeki? gak liat apa.. siapa yang kita perangi?
Dari sini, benarlah apa yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
مَا أَحَدٌ أَكْثَرَ مِنَ الرِّبَا إِلاَّ كَانَ عَاقِبَةُ أَمْرِهِ إِلَى قِلَّةٍ
“Tidak ada seorang pun yang banyak melakukan praktek riba kecuali akhir dari urusannya adalah hartanya menjadi sedikit.” [HR. Ibnu Majah]
Enak banget gua mah kalo ngomong eh nulis ya
pemakanjalaners udah gitu suka sotoy pulak. hehe maafkan
Satu hal yang perlu diingat jika Allah melarang sesuatu, mana mungkin Allah tidak memberikan solusi atau alternatifnya.
Semoga Allah menyelamatkan kita semua dari berbagai bentuk riba dan juga debu-debunya. أٰمِيْنَ